05 June 2015

sisa trip kemarin..













lembah Ramma 16 mei 2015
Read More

20 April 2015

2 bulan di malino membuat saya "kembali" tidak terbiasa dengan kebisingan kota.semua serba mumet. deru kendaraan,polusi,suara gurindah batu akik,knalpot bogar,teriakan,bentakan,terlebih panas yang keterlaluan. saya hanya bisa berdiam di rumah sambil menggerutu.
Makassar kota yang lapar,setiap hari,setiap jam,selalu ada aktifitas. rasa-rasanya tak ada waktu menikmati kesendirian..
ahad ini,setelah mengantar kamera ke kak ciwa,saya hanya berdiam di rumah. dari pukul 8 pagi hingga 2 siang.. saya menghubungi beberapa teman untuk di ajak jalan atau men"culik" saya ke tempat yang tenang.nihil,semakin tua umur,semakin banyak tanggung jawab dan semakin sulit mereka ditemukan.
akhirnya,hijrah datang membawa titik terang. saya mengajaknya menikmati kopi dan cemilan ringan di MP. lumayan,4 jam duduk sambil mengobrol ringan..
sebelum pulang,kami setuju mengunjungi gramedia lebih dulu. saya mencari di tumpukan buku diskon. 2 buku menarik perhatian saya. satu buku nonfiksi tentang kekerasan oleh anak-anak yang dipaksa (lumayan menambah pengetahuan sejarah) dan yang satu tentang protes pada kejadian sehari hari..
3 tahun lalu,saya dan kak ciwa memutuskan sepakat membeli 1 buku tiap bulannya. namun kami belum konsisten. saya memborong 2 buku sekalian sebagai "penebus dosa" akan janji yang jarang terealisasi tersebut.. harga buku total 32.000 rupiah.. cukup murah untuk sebuah pengetahuan. selamat datang kawan baru!
Read More

19 April 2015


Read More

08 September 2014

Maaf,Sekedar Surat..

Semalam,aku melupakan hari jadi mu..
Hingga pagi tadi bimbang masih berbisik,haruskah ku kirim ucapan selamat atau kubiarkan ia menguap bersama kepulan asap kopi..

3 tahun melewati hari jadi,kau membiasakan ku tidak begitu menganggapnya penting..
Sedang ku tau,kau sendiri memandangnya sebagai hari yang harus tertera dengan besar di setiap kalender..
Kau selalu menghargai hari jadi orang lain,tapi tidak hari jadi mu sendiri..

Harus kukatakan apa.. aku tak bisa memberikan sesuatu,sedang do'a selalu tertumpah untukmu..
Harus kulakukan apa..sedang bingung selalu merasuk dan kau tak pernah berkata "tolong"!

Kau bersikap seolah alergi dengan hal-hal yang manis,yang hanya bisa dilakukan wanita kepada prianya..
Aku pura-pura mengerti dan membungkam.. menahan segala do'a dan menyanyikannya kepada Tuhan.Hanya kami..

Semoga kebaikan mengikutimu..
Semoga Tuhan memberkati Kita.. Kamu.. dan semua yang mengingatmu hari ini..
Semoga Harapan tidak hanya 5 cm di depan jidat,tapi kau rangkul dengan hangat..

Ah,ini terlalu manis?
maaf.. mungkin semanis kopi yang ku tawarkan pagi tadi..
Dan kau menolak meneguknya..

Tiba-tiba,aku mengingat hari jadi semua orang yang dulu ku anggap penting..
akankah tahun depan masih terlewat bersama?
Ijinkan ku teguk segelas Kopi lagi.

                                                                                                        Yaumul Milad,9 September 2014



Read More

07 September 2014

Sayang,hidup berlalu begitu saja


21 Tahun,bukan umur sedikit untuk mengenal diri sendiri,juga bukan umur yang cukup untuk belajar dari dunia...

Telah kulewati banyak hal-hal luar biasa dari hidupku..
Bertemu dengan orang-orang hebat..
menjajal tanah Tuhan yang luar biasa..
Belajar menjadi wanita..

Harus kupertanggung jawabkan seperti apa waktu yang kulewati 22 tahun ini..
Banyak hal kulewati dengan bersenang-senang
Membaca beberapa buku sastra dan buku-buku pemberontakan
Belajar.. Menari.. Berorganisasi.. dan Merasakan kasih sayang dari orang disekitar

Masa SD dan SMP kulalui dengan banyak mempersembahkan prestasi untuk mama bapak
Hingga akhirnya SMA bapak bertanya "mana prestasimu?" kujawab dnegan acuh "aku bosan!"
Bapak berhenti menuntut..tapi Mama masih mengoceh "kau harus lulus tepat waktu..kau harus mendapatkan pekerjaan yang layak..kau harus melupakan kesenangan yang menjadikan hidupmu tertambat!"
Ah ma.. maaf,aku menikmati membohongi mu..

Beberapa hal dalam hidup memang harus dibayar dengan mahal..
Wanita mana yang tidak mencita-citakan kehidupan mewah?
Wanita mana yang tidak mencita-citakan mendapatkan pasangan mapan?
Tapi wanita juga harus cerdas.. harus tau bagaimana memperlakukan.. Harus pandai..
Bukankah masa depan ditentukan oleh wanita? pendidik pertama dalam keluarga?

Sayang memang,aku tak begitu memandang kecerdasan dari nilai yang tertera dalam ijazah..
Sayang juga.karena sampai detik ini,aku masih merasa belum cerdas,bahkan semakin bodoh..
Kutanggalkan semua label dalam diriku..mencari sesuatu yang tak pernah tercapai,kepuasan..
Aku,sesungguhnya sedang bingung dengan hidup ku,,
dengan apa yang ingin kucapai..
Sementara hidup,terus saja tertawa!

                                                                                                                   28 Agustus 2014
Read More

Surat Untuk Hayluz..

Hayluz..
Aku tidak begitu suka berurusan dengan wanita.Kau tahu,mulut mereka racun..
Tapi untukmu,mungkin suatu pengecualian..

3 tahun harus kucari jalan menuju hatimu..
Ah,kau begitu susah mengakrabkan diri dan terlihat "tertarik"
Tapi siapa sangka kematian justru mempertemukan kita
Kau datang entah harus kusebut sebagai apa,kebaikan atau keburukan?

Aku mengagumi caramu mengagumi kematian..
sama seperti kau mengagumi cempaka..
Kau tau Hayluz,beberapa orang mengenalmu sebagai pribadi yang "dingin"
Aku juga,awalnya..

Ternyata kau lembut,halus..
Aku tahu kau selalu menanyakan kabarku..
Aku tahu kau suka pujian,pemberian..
Ah itu biasa,sebagai wanita..
Bagaimanapun kau menyembunyikannya,kita tetap di kutukan yang sama..

Hayluz..
kau suka surat bukan?
Kurasa kita sama.. 
selalu ku surati orang-orang penting dalam hidupku
meskipun surat mereka terkungkung dalam sebuah toples..
sepertinya,kau pantas mendapatkan satu surat dariku..

Pada akhirnya,selalu ku doakan kebaikan menyertai..
Cita-cita menyapamu,entah itu kematian atau apapun..
Ah Hayluz,aku sedang tidak begitu percaya dengan Tuhan..
Tak tau doaku akan kemana.. 


                                                                                      Teman yang mungkin akan kau lupa,
                                                                                       Miftahul Khaeriyah



Read More

01 August 2014

Haruskah Kukatakan "Maaf" ?


Jika kuceritakan kepadamu, Bahwa selama 22 tahun ini,aku masih belum percaya Tuhan,dapatkah kau tebak berapa juta manusia,berapa ribu Lembaga, berapa butir cacian,hujatan yang akan kuterima??

Bukan,bukan berarti selama ini kutinggalkan ibadah yang diturunkan Bapak ibu kepada ku, yang ditanamkan bahwa kegiatan tersebut merupakan keharusan dan dilaksanakan oleh semua anak cucu Adam, lantas kujalankan ibadah ku sebagai sebuah adat.. Budaya turunan,pelestarian.. Hujatan kembali dimuntahkan! Aku tertawa,kukenali diriku serupa artis yang selalu mencari sensai untuk mengemis perhatian orang banyak..

Aku iri melihat beberapa orang yang ku kenal mendapatkan Tuhan nya secara utuh,bukan "mandat" yang diturunkan dari Orang tua.. Bahwa Tuhan itu begini.. Tuhan itu begitu.. Dan aku masih mencari, di hutan, di puncak,di sela-sela daun,di bibir, di alis, di pinggir pantai, di pasir halus, di mana mana.. dimana mana... belum kudapatkan..

 Jika mungkin telah kutemukan Ia secara utuh,akan kubiarkan Ia menggenggam ku,kalaupun ia mau.. atau mungkin justru karena-Nya lah belum kudapatkan setetes petunjuk.. bahwa ia tak mau memperkenalkan diri padaku..

Aku hanya pencari yang sedang mengembara.. Hujatlah..!
Read More

entah ini apa,entah untuk siapa

aku menghabiskan hampir setengah hari untuk menebak akhir kisah kita.
akankan penuh gerimis dengan sedikit cahaya matahari,

atau hujan lebat yang menjadikan kita bergidik ngeri..
mungkin kau akan datang sambil menyeret hijau dan kuning di kedua telapak tangan mu,

melukis warna dan menjadikan hari ku biru..
atau juga kau berjalan dan membiarkanku bercakap degan punggung,

sedang Tuhan mengutuk dan mencabut berpaling dari ujung kepala kita.
ah kepalamu,

serupa asap yg tak tau kemana meliuknya,
serupa ombak yang tak henti gemuruhnya..
dari sana semua bermuara,

hingga saatnya,lumpur hitam mengganti kedua bola mata yg berisi mantra itu..


Read More

31 May 2014

Malasss..


Ibu ku seperti batu. Entah terbuat dari apa hatinya.
Bapak memutuskan menikah lagi,meskipun belum ia wujudkan. Sudah hampir 3 bulan semenjak pengakuan bapak,sudah hampir setahun yang kutahu ia menjalin hubungan dengan wanita terkutuk itu. Aku tak pernah menyukai mereka,Ibu,Bapak,dan wanita yang setiap malam ia telepon hingga berjam-jam.


Keluarga geram,dari pihak Ibu,terlebih dari pihak Bapak. Tak ada yang setuju,dengan satu alasan,Ibu terlalu baik kepada Bapak selama ini. Kuakui,jika suami ku seperti Bapak,aku akan menceraikannya di umur 5 bulan pernikahan kita,mungkin,(dan kuharap suami ku tidak seperti dia). Bapak tak tau bagaimana berbicara tanpa menarik urat leher kepada Ibu (setidaknya itu yang kulihat).
Dalam kasus apapun,jika Bapak jengkel,dimatanya hanya satu  penyebabnya,IBU. Bapak tak pernah mandiri,semua harus diatur dan disediakan oleh Ibu,bahkan sendok makan yang berjarak  hanya 30 cm dari sikunya. Jika Bapak meneriakkan nama ibu dari dapur,ibu akan tergopoh-gopoh sambil berlari dari teras depan,seperti menanti titah seorang raja.Dan ibu ku? ia menyimpan cinta yang dalam kepada Bapak. Memuakkan.


Aku menghadapi pemandangan yang  menjemukkan itu setiap hari. Aku tak merasa berdosa mengumbar kejelekan Bapak,semua orang sudah tau. Bapak tak pernah merasa bersalah didepan orang banyak. Menjijikkan.
Jika bukan kerna kasihan,aku tak ingin campur tangan dengan urusan orang tua yang tak pernah dewasa ini. Aku iba melihat ibu,kami sama-sama wanita. Hanya itu. Toh Ibu terlihat tak pernah terbebani. Ia masih sama seperti dulu,jadi objek bentakan. Api cintanya masih membara kepada Bapak. Ibu bertahan karena takut sama Bapak? Kuberitahu padamu,terkadang  Cinta bekerja dengan cara  sangat ajaib! Aku pernah melakukan hal yang sama,bertahan saat cinta menaruh perhatian pada wanita lain,dan kuberitahu lagi padamu,AKU MENYESAL BERTAHAN! HINGGA DETIK INI! Aku tak ingin Ibu mengalami kutukan yang sama,Penyesalan!


Tiap kali ditanya tentang ikhlas,ibu dengan mantap menjawab “aku ikhlas!”. Masih teringat kasus ustadz besar yang poligami dengan alasan yang sama,istri pertamanya ikhlas. Tak terhitung tahun,istri pertama yang tadinya ikhlas minta diceraikan! Istri ustads besar,yang juga ustadzah besar! Bagaimana dengan ibu??


Bapak sementara mengurus perpindahannya ke sekolah lain,masih sebagai Kepala Sekolah. Agar dapat poligami tanpa harus terkena Undang-Undang. Aku tak tahu UU apa yang dimaksud, pastinya,Bapak yang berstatus sebagai Kepala Sekolah di sebuah SD Negeri,tak boleh menikahi Bendaharanya sendiri! Jalan satu-satunya ia atau Bendahara yang akan dinikahinya tersebut harus pindah ke sekolah lain!


Dan ibu,ia dengan sabar menunggu proses perpindahan Bapak. Bahkan pernah kudapati Ibu menyarankan bapak untuk menikah Siri. Sial. Aku geram pada keadaan,aku geram pada ibu yang terlalu baik,aku geram pada Bapak yang di usia tuanya masih saja memikirkaN DUNIA,AKU GERAM PADA Bendahara Bapak yang selalu menggoda dan tak tahu diri,Aku geram pada keluarga yang selalu menbuat Ibu sedih,aku geram pada IS yang tak pernah mau mendengar cerita ku,aku geram pada teman Bapak yang diam saja melihat keadaan kikuk ini,aku geram pada Tuhan, aku geram pada diriku sendiri yang tak tau harus berbuat apa. Aku memutuskan untuk tidak pulang ke rumah!


Read More

dari Puncak Bawakaraeng

Okeh,sebagai awal,ku lantunkan satu kalimat petikan dari seseorang yang menurutku begitu mempesona.. “Bahwa sejatinya,kita adalah murid kehidupan yang tak akan pernah lulus”..

Pernahkah kau menatap suatu tempat dari kejauhan dan membatin “aku akan kesana suatu hari nanti” ? dan hari ini, pernyataan yang kuucapkan akhirnya terwujud. Kujejalkan kaki  menyusuri jalur menuju puncak Bawakaraeng. Salah satu tempat yang ingin “kucumbui” beberapa tahun lalu. Aku menatap Puncak dari Lembah Ramma selama 7 kali,2 tahun lamanya.Menunggu,membatin,berharap dan akhirnya kurasakan “merinding”  berada jauh di atas jutaan warga Sulawesi!!!

Perdana menuju puncak,aku ditemani 3 orang lelaki tangguh. Is (orang yang mengenalkan ku pada alam sekaligus orang yang harus ada dimanapun aku mendaki), Wasit (kakak yang ditinjau dari umur tapi sayang posisinya sebagai junior di kampus,begitu rajin melakukan segala sesuatunya,junior kesayangan),dan Iqbal (sayangnya pendaki Pertama,pekerjaan : tidur)

Kami berangkat dari rumah Tata (panggilan Bapak) Rabbani sekitar pukul 06.30 maghrib. Bermodal 2 headlamp dan 2 senter korek api,-penerangan yang cukup menurut kami- dengan target POS 5. Tak banyak yang bisa diceritakan selama perjalanan kami. Gelap,nafas-nafas memburu, bunyi-bunyian khas hutan,dingin,keringat, dan kisah menyeramkan yang diceritakan beberapa teman. Aku tak tahu dengan 3 orang lainnya,yang pasti aku lumayan terbebani oleh beberapa kisah mistis tentang POS 3 yang katanya agak “sensitif” dengan warna merah (sepatu Lapangan ku,berwarna merah pudar). Entah ini berhubungan atau tidak,menuju POS 4,sepatu ku “kalah”, ia terbagi 3.Robek.

Kami tiba di POS 5 sekitar pukul 10 malam. 3 pasukan ku mendirikan tenda dan aku duduk bagai seorang ratu. Wasith dan Iqbal –yang memang adalah junior- bertugas mengambil air di sungai, setengah kilo jauhnya. Aku? Tidur!

Pukul 10.00 pagi,usai Packing dan sarapan.Kami melanjutkan perjalanan dengan beberapa teman baru. Mereka Warga sekitar yang sering melakukan aktifitas seperti ini. Baru setengah kilo,kami sudah kehilangan mereka,terlalu cepat!. Aku ngos-ngosan menapaki POS 5 menuju 6. Sepanjang penglihatan,yang terpampang hanya batu berukuran sangat besar berwarna putih. Jalur? Tidak main-main, memaksa kami mencuim lutut tiap kali melangkah.. Aku masih belum goyah!

Aku tumbang di POS 6 menuju 7. Is memutuskan tandom dengan daypack ku. Aku membawa diri sendiri. Okeh,aku butuh pahlawan,dan orang yang tepat adalah IS! Tiba di POS 7,letih ku hilang! Aku tak ingin terlihat manja oleh beberapa pendaki lainnya,ditambah,pemandangan terlalu indah untuk dilewatkan hanya dengan mengeluh. Tuhan,aku merasa engkau semakin dekat! Mari duduk disampingku dan kuceritakan beberapa masalah yang membuatku datang begitu jauh menemui-Mu!



POS 7 hingga puncak,kubawa Daypack ku sendiri meski dengan tenaga yang hampir habis. Hanya aku yang merasakan atau juga semua orang,bahwa jalur yang belum dikenal akan terasa begitu berat dan jauh dibanding jalur yang telah dilalui sebelumnya,mungkin begitu juga dengan cinta.. hahah yaelah..
Tiba di puncak,pukul 05.00 sore. Aku sempat mendapati matahari malu-malu.. Ah,begitu tenang,begitu damai. Tak ada keributan kota dan segala sesuatu yang memuakkan. Sulit menggambarkannya dengan sesuatu. Disini,di Pucak ini,kau bisa memetik kedamaian disetiap ranting pohon tanpa takut merusak pohonnya! Bersama teman-teman,bersama terkasih,bersama orang-orang yang penting dalam hidup mu. Jujur saja,aku begitu menanti saat dimana Abang dan adikku akan berkata “bawalah aku mencicipi damai yang sering kau bicarakan itu!!” aku ingin mereka juga merasakan hebatnya bumi Tuhan  dari sisi yang berbeda..

 Semua yang mendirikan tenda adalah saudara meskipun kami tak pernah berbicara satu sama lain sebelumnya. Sangat berbeda dengan kehidupan kota yang penuh keangkuhan dan lampu terang bederang warna warni dimana-mana..
Pulangnya,lagi-lagi tak banyak yang bisa kucerita. Aku selalu menang di jalur yang menurun,dan stamina ku terjaga dengan baik,sangat baik malah.. Ku tinggal beberapa orang dibelakang termasuk Is,Ia betugas mengawal seorang teman yang mengalam Trouble di lutut kanan,Ia jauh tertinggal dibelakang. Tapi,satu momen sederhana mengetuk ku, bahwasanya tak perlu pengakuan dari bibir seseorang untuk membuatmu yakin kalau ia menganggap mu penting. Malam yang semakin dingin, disaat aku bergetar karena tak kuat lagi menahan angin menubrukku,Is datang sambil berlari kencang,ngos-ngosan. Ia berlari dari POS 7 hingga POS 5,menenteng raincoat ku yang ternyata berada di career. Ia membuatku merasa penting. Makasih Is..
Mungkin hanya diriku atau memang juga orang lain,tiap kali mendaki,aku selalu membatin tak akan kembali untuk kedua kalinya,sayangnya kalimat ini seperti mantra terbalik yang dikatakan oleh alam,“kau akan kembali secepatnya!” dan kalimat yang baru saja ku ketik,selalu benar! Aku ingin kembali! secepatnya! Menyapa Alam!
dan diatas sana,diantara angin yang menderu,diantara dingin yang menusuk tulang,mustahil kita tidak bicara tentang TUHAN!
Read More

19 April 2014

Bercakap.

suami : aku jenuh menghadapi mu,5 tahun pernikahan kta,kau mulai pelupa bahkan untk keperluan2 ku, kau ceroboh, kau bicara tdak jelas, kau seakan2 slalu membutuhkan ku untk jdi reminder mu, bahkan kau mulai tdak menarik lgi..

istri : kau tau,aku jenuh sejak 1 bulan pertama pernikahan kita,tpi mungkin cinta ku lbih besar dri keluhan ku.. aku mulai pelupa dan ceroboh krna kini bukan hax diriku yg harus ku perhatikan,tpi setiap inci dirimu adalah keutamaan.. kadang aku lupa jikalau aku haxlah seorang manusia shingga membtuhkan mu untk sekedar mengingatkan bhwa rumah kita ibarat perahu kecil yg kau nahkoda dan aku pesuruhx.tanpa krja sama yg baik,perahu kta akan tenggelam.. aku memilih tinggal dan melupakan kekurangan mu.maukah kau melakukan hal yg sama,suamiku?


Read More

Dulu

hampir 2 tahun berlalu.. dulu,aku masih menjaga tangan ku untuk tidak menggenggam jarimu,yg selalu kutatap diam2.. dulu,kita masih tertawa seadanya,lelucon mu masih bukan untk ku.. dulu,aku masih berjalan d belakang mu,dan kau masih tak peduli..
aku masih saja bertanya,apa yg membuatku bertahan,dulu..
sampai kini,aku masih tak yakin, jari mu yg menggenggam tanpa ku minta.. kau selalu tau bagaimana membuatku tertawa.. kau menengok dan menunggu ketika langkahku agak tertahan.. 
aku masih bertanya,apa yg membawamu padaku,apa yg membawaku padamu?
keyakinan,mungkin?
Read More

diantara Koma..

lalu diantara koma,
kita menari,
meliuk serupa asap,
melupakan kenangan yang telah mencapai pangkal leher,
tanpa suara,tanpa nada,
garis tajam tiba-tiba menusuk menembus kulit,
tulang,
lalu ke jantung,
kita terpisah,
diantara koma,
Read More

Hujan.

Kita pernah berteduh dari hujan.. melihatmu mencumbui tembakau.. tertawa pada tingkah ramah pemilik rumah..
kita juga pernah menari di bawah guyuran hujan.. merelakan kulit wajah tersapu air suci dari langit.. saling melindungi satu sama lain..
hujan selalu menjadi saksi.. tentang cerita.. tentang bisu.. tentang rasa..
kita selalu menati hujan,bahkan huingga detik ini..
Read More

Warning..

Saya sering merasa "terganggu" saat membaca tulisan yg mencampur kata "saya" dan "aku" dalam 1 paragraf,bahkan seringkali sya temui kasus serupa dilakukan oleh penulis ternama.terlepas dari sya tau hkumx boleh atau tdak menggunakan 2 kta ganti penggambran diri sendri pada 1 tlisan,sya merasa hal tersebut agak mengurangi estetika pada tlisan yg sbetulx memiliki isi menarik.
“Saya”
menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) berarti orang pertama yang
lebih takzim daripada aku. Sedangkan
“aku” menurut KBBI, adalah
pronomina pertama tunggal, biasanya
dipakai di percakapan yang akrab,
seperti antara kawan sepermainan
atau sekampung, adik dan kakak,
orangtua terhadap anaknya.
Kata "saya" dan "aku"
sebenarnya bermakna sama yaitu menggantikan orang pertama tunggal namun dari segi estetika kedua kata ini mempunyai tingkatan berbeda.
Kata "saya" berasal dari kata "sahaya" yang berarti Hamba.
dengan huruf 'h' dihilangkan. Kata "saya" yang bermakna hamba ini digunakan dengan maksud untuk merendah disaat kita berbicara dengan orang yang kelasnya kita anggap lebih tinggi, atau
ingin merasa lebih menghoramati.
Ini berlaku ketika kita
membaca terjemahan
ALQUR'AN. Untuk
menggantikan nama ALLAH SWT tidak mungkin menggunakan kata "saya" karena kata "saya" sama dengan
hamba. Menggunakan kata "AKU" untuk menggantikan nama Tuhan seperti contoh “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKU” (Q.S.
51: 56).
Adapun penjelasan lain kata "aku" biasanya digunakan untuk status yang lebih tinggi atau minimal setara dengan orang yang diajak bicara.
sya pribadi berusaha sebisa mungkin menghindari penggunaan kata "saya" dan "aku" secara bersamaan. kata "aku" lebih sering sya gunakan jika menulis puisi atau sajak yg memang membutuhkan "pendukung" untk bisa lebih menegaskan kesan "angkuh" dan tajam.. sedang kata "saya" selalu saya tempatkan pada tulisan yg lebih "formal" seperti artikel atau opini.yah,dan juga saya akan selalu berusaha menghindari "saya mengurangi estetika tulisanku". (1 des 2013)
Read More

Cerita..

tentang ombak,kau menyebutx gemuruh sedang aku menyebutx syahdu.
ia selalu tau kemana harus kmbli bermuara dan menyisakan jejak2 indah di bibir pantai.
seolah beranjak memberi hidup dan tak lupa stiap tetes janji kepada pasir yg tak pernah mengering.
aku jga mengagumi pantai,mungkin.
akan setiax menanti,akan tegarx terhempas dan tentu saja jika kau pantai,kau dapat menikmati senja sepuas mungkin hingga terlelap ditiduri mimpi dan dicumbui pekatx malam.
ah,aku rindu mendengar ombak,merasakan pasir merayap di sela jemari.menatap jingga matahari,dan bersandar di bahu mu.bercerita tentang kita..
ya,hanya tentang kita..

(malam bisu,kecewa pada diri sendiri, 14082013)
Read More

Dasar Wanita

seorang wanita mengaku tak ingin lagi mengunjungi sebuah tempat yg dulu ia gelari "mengingatkan ku akan pertemuan pertama dgan mu".. 
pandangannya berubah semenjak si pria mengajak wanita lain ke tempat tersebut tanpa dirinya dan tanpa ijin. ia merasa tempat "pertemuan pertama" sudah hilang nilainya,berubah menjadi tempat "mengingatkan akan penghianatan" dan tak ingin mengungkit masalah i2 lg..
sedang si pria,masih ke tempat tersebut tanpa terfikir apapun.. 
ah,betapa terkadang wanita terlalu melebih2kan sesuatu..
Read More

Bapak..

Pria itu beraroma garam,setidakx menurutku. Ketika kutanya pada ibu,ibu menyebutku mengada ada. Tapi aku yakin kalau aku tak sedang berfantasi,ia memang beraroma garam.. Mungkin karena dari kecil dulu,ia tinggal d pesisir,begtu jawaban yg kudapat darinya.mungkin..
Ia selalu meninggikan suara ketika berbicara dgan org lain,tapi tdak dnganku.. Sangat lembut. Ibu bahkan iri atar perlakuan khusus yg selalu kuterima darinya..
Aku selalu mendapat dukungan,bahkan ketika semua memojokkan.ia berdiri teguh disampingku dan mengusap ubun2ku sambil berkata : lakukan pilihan mu,buktikan kpada mereka bhwa kau tak salah!
Ia selalu tau kapan harus tegas dan kapan harus bersikap lembut..
Ia satu2x lelaki yg membuatku menangis dalam tidur karena bermimpi duduk di pangkuanx sembari bertax "akankah kau masuk surga?" dan ia tak menjawab,aku meraung..
Rumah adalah terminalx dan dunia adalah rumahx..ia pelancong,sama sepertiku.. Ia penggerutu,sama sepertiku.. Ia selalu maklum.. Ia senang membuat org lain tertawa.. Ia pekerja keras.. Ia telaten.. Ia bijaksana..
Dan aku memanggilx "bapak"..
Read More

Bapak..

Pria itu beraroma garam,setidakx menurutku. Ketika kutanya pada ibu,ibu menyebutku mengada ada. Tapi aku yakin kalau aku tak sedang berfantasi,ia memang beraroma garam.. Mungkin karena dari kecil dulu,ia tinggal d pesisir,begtu jawaban yg kudapat darinya.mungkin..
Ia selalu meninggikan suara ketika berbicara dgan org lain,tapi tdak dnganku.. Sangat lembut. Ibu bahkan iri atar perlakuan khusus yg selalu kuterima darinya..
Aku selalu mendapat dukungan,bahkan ketika semua memojokkan.ia berdiri teguh disampingku dan mengusap ubun2ku sambil berkata : lakukan pilihan mu,buktikan kpada mereka bhwa kau tak salah!
Ia selalu tau kapan harus tegas dan kapan harus bersikap lembut..
Ia satu2x lelaki yg membuatku menangis dalam tidur karena bermimpi duduk di pangkuanx sembari bertax "akankah kau masuk surga?" dan ia tak menjawab,aku meraung..
Rumah adalah terminalx dan dunia adalah rumahx..ia pelancong,sama sepertiku.. Ia penggerutu,sama sepertiku.. Ia selalu maklum.. Ia senang membuat org lain tertawa.. Ia pekerja keras.. Ia telaten.. Ia bijaksana..
Dan aku memanggilx "bapak"..
Read More

Suara

ma,aku memang ditakdirkan keluar dari rahimmu sebagai generasi kartini..
yg harus anggun mengangkat dagu dgan sanggul di kepalaku..
yg harus santun bertutur,yg harus lihai mengepulkan asap di dapurku..
ma,aku memang d suratkan menatap dunia sebagai generasi kartini..
yg harus menghapus peluh di dahi suamiku,yg harus menjaga tutur di tiap cakap kepada imamku,yg harus menggantung langkah di ridha pencari nafkah ku..
tapi ma,jiwa ku berkobar menatap hitam asap ban terbakar..peluh ku siap untuk nafas2 sumbang yg tertindas..kepalku menghadap langit menyuarakan hak2 terampas..
tapi ma,anak mu berdarah panas yg di dalamx mengalir jiwa juang.. orasi adalah nyanyian merdu yg selalu kurindu.. hak2 terampas adalah cahaya yg harus dibebaskan dari belenggu iblis bernafas api!
tapi ma,kau memandang kebaya sebagai belenggu.. kau menilai santun sebagai penjara.. kau menatapku tajam dan mengarahkan telunjukmu ke dapur, "disana takdirmu!"
ma,bukankah Kartini adlah pejuang? yg menjadikanku bebas mengunyah bangku sekolah sbagai bentuk kebebasan?
ma,bukankah selain bentuk kepatuhan,kebaya juga simbol wanita indonesia harus maju?
ma,bukankah selain kesantunan,sanggul jga simbol wanita indonesia harus berpandangan luas?
berhenti cemas dan alot ma,restui anakmu,ku ingin dunia dalam kepalan ku! (Suara,miftahul khaeriyah.29 nov 2013)
Read More

malam..

Kurasa,malam gelap karena tertutup debu jalanan..
atau karena tirainya tak tersingkap lagi..
atau karena dipenuhi doa doa gembel di selangkangannya..
mungkin juga karena Tuhan sedang menutup mata..
Read More

Pengkaderan Sehat menghasilkan Kader yang Sehat


  • 13:10

    Awal Oktober 2011 kemarin,ketika masih manyandang status Mahasiswa Baru di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,saya cukup dikejutkan dengan kasus meninggalnya seorang Mahasiswa Baru Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) usai mengikuti prosesi pengkaderan yang dilaksanakan oleh BEM Fakultas MIPA UNHAS. Hasil autopsi memang menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut murni meninggal karena penyakit dalam yang dideritanya,akan tetapi tetap saja hal ini merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan kita dimana pengkaderan dijadikan sebagai tumbal dalam kasus tersebut. Sedikit nafas lega untuk kami para mahasiswa baru saat itu, proses pengkaderan atau yang ditransformasikan namanya menjadi OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik Kampus) di UIN Alauddin khususnya dijurusan kami,tetap berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Terbukti, selama 2 semester memikul status “junior” ,tidak ada perlakuan kasar yang kami terima apalagi sampai pembunuhan karakter yang dilakukan oleh senior. Proses pengkaderan yang telah menjadi tradisi setiap kampus memang diperuntukkan bagi Mahasiswa Baru dimana kegiatan tersebut akan menjadi momentum bersejarah. Sampai batas ini,tidak ada yang salah dengan pengadaan kegiatan tersebut selama masih berada dikoridornya sendiri.Dalam artian, tujuan yang ingin dicapai jelas untuk mengenalkan junior-junior segala sesuatu tentang kampus ditambah dengan pembentukan karakter karena disadari atau tidak, proses pengkaderan yang dilakukan merupakan awal pembentukan watak dan karakter mereka kedepannya. Sederhananya, baik buruknya kepribadian mahasiswa diperguruan tinggi sedikit banyaknya ditentukan oleh baik tidaknya proses pengkaderan dalam kampus tersebut. Yang menjadi masalah ketika senior hanya menganggap junior sebagai “lahan basah” yang perlu untuk “digarap” secepatnya. Inilah yang menjadi penyebab munculnya pungli dan kekerasan yang tidak dapat terhindarkan. Menggiurkan memang, uang puluhan hingga ratusan juta rupiah bisa diraup hanya dengan bermodalkan kharisma sang senior. Dana sebanyak itu mestinya dialirkan kepada kegiatan-kegiatan yang penuh manfaat kepada kedua belah pihak,bukan hanya menjadi uang siluman yang tidak jelas keberadaannya. Senior,tetaplah senior. Orang yang wajib dimintai ilmu dan bimbingan karena telah bergelut didunia yang sama dalam jangka waktu yang lebih lama dari juniornya. Dan junior tetap pula sebagai junior yang bisa meminta bantuan kepada senior tapi dengan cara yang baik dan sopan. Senior tidak akan segan memberikan bimbingan ketika junior juga tidak berperilaku yang semena-mena kepada seniornya. Yang tua menyayangi yang muda ketika yang muda menghormati yang tua. Sisem kekeluargaan sederhana yang tetap harus dipertahankan sampai saat ini. Sejatinya,pengkaderan yang dilakukan hanya merupakan shock teraphy senior kepada junior agar siap beradaptasi dengan lingkungan kampus yang 180 derajat sangat berbeda dengan lingkungan SMA.Akan tetapi yang tetap harus diperhatikan oleh senior bahwa pengkaderan bukanlah sekedar ajang untuk balas dendam,aktualisasi diri atau bahkan mencari pasangan hidup. Pengkaderan harus berjalan sesuai dengan tujuan yang ada tanpa dimodifikasi bagaimanapun bentuknya. Mahasiswa baru pun wajib mengikuti seluruh prosedur pengkaderan dengan hati yang ikhlas dan bertujuan untuk membangun diri serta mengenal kehidupan baru setelah 3 tahun berjibaku dalam dunia SMA. Pengkaderan bukanlah kegiatan yang dirancang khusus untuk memberatkan junior tetapi merupakan kegiatan sharing dan bertukar pandangan antara senior dan junior. Banyak manfaat yang akan diterima junior selama mengikuti proses pengkaderan yang “sehat”. Tidak merasa dikucilkan,modal awal menjajaki dunia kampus,bersosialisasi dan berbagai skill lainnya yang mungkin saja tidak mereka dapatkan dari bangku kelas. Ingat,senior tetap senior,bukan seorang teroris!. Selain itu, peran birokrat kampus juga sangat diperlukan dalam meninjau ulang peraturan dan sistem pengkaderan bukan malah menghapusnya. Menghapus pengkaderan sama saja dengan menelanjangi lembaga mahasiswa. Pihak birokrasi harus berpikir lebih matang dan tidak serta merta menyalahkan pihak lembaga mahasiswa. Proses pengkaderan memang harus memberikan esensi yang baik dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan.Intinya saling menghargai satu sama lain dan saling mengerti hak kewajiban masing-masing agar dapat memberikan dampak positif bagi semua belah pihak yang terkait dalam proses pengkaderan tersebut. Karena sesungguhnya pembentukan karakter tidak dapat dituntaskan hanya dengan 3 hari pengkaderan. Akan tetapi butuh waktu yang lebih lama serta sinergi yang kuat dari semua pihak. Kita ingin mencetak generasi-generasi berintelektual untuk Indonesia kedepannya,bukan domba-domba perah yang hanya akan dibantai ketika sudah tidak menghasilkan susu lagi. (14 Agustus 2012)
Read More

SIHIR HUJAN

Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
– swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- – menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan.
(“sihir hujan” SAPARDI DJOKO DAMONO)
Read More

Bertanya pada Angin

Kenapa tak kau tanyakan pada angin yang menampar wajahmu lembut di tanah hijua ini
Kenapa tak kau minta jawabnya pada angin yang menerbangkan raganya secara liar kesana kemari
Kenapa tak kau minta pertanggungjawaban pada angin yang menari dengan gemulai dan menyibakkan senarai bahagianya
Kenapa tak kau temui angin dan ajaknya berbicara tentang keberadaan pujaan yang hilang entah kemana
Kenapa tak kau tanyakan kepada angin,
dimana letak surga yang bawa kekasihmu menghilang
(marcelyna sely)
Read More

Mandalawangi Pangrango (Puisi Soe Hok Gie)

MANDALAWANGI PANGRANGO
Senja ini, ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu.
Aku datang kembali ke ribaanmu, dalam sepimu, dan dalam dinginmu.
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna.
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan.
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu, seperti kau terima daku.
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi.
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada.
Hutanmu adalah misteri segala cintamu.
Dan cintaku adalah kebisuan semesta.
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi.
Kau datang kembali dan bicara padaku tentang kehampaan semua.
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar.
Terimalah dan hadapilah.”
Dan antara ransel-ransel yang kosong dan api unggun yang membara, aku terima semua itu.
Melampaui batas-batas hutanmu.
Melampaui batas-batas jurangmu.
Aku cinta padamu Pangrango.
Karena aku cinta pada keberanian hidup.
Soe Hok Gie
Jakarta, 19 Juli 1966
Read More

06 March 2014

surat untuk Mu

aku mengenal mu diantara udara yang selalu dirindukan rongga,diantara matahari yang menyengat tapi tetap terasa hangat,diantara semak liar yang berbunga cantik dengan aroma tajam,diantara gurau,matras,tanah yang basah,Malino,Juni 2012.. Cuaca yang sempurna..

Entahlah,mungkin aku sedang gila ketika menuliskan surat ini,sebelum aku lupa rasanya memandang wajah mu, sebelum aku lupa pernah begitu mengagumi mu, sebelum aku lupa rasanya pertama jatuh cinta padamu..

Sebelum kau pergi,sebelum kau memutuskan untuk melupakan jalan kembali,sebelum kau mengubur jauh-jauh rasa dan asa,sebelum semuanya terlampau dalam untuk dikejar..

entahlah,kurasa ini hanya catatan bahwa kita pernah melewatkan waktu bersama-sama.. diantara sejuta cerita dalam hidup mu, bahwa aku pernah ada.. bahwa aku sempat melukis beberapa tawa.. bahwa aku pernah bersandar di bahu yang sejujurnya kurang nyaman itu..

aku jarang menghitung apa yang telah kuberikan,tapi ijinkan aku sedikit mengingatkan mu tentang sabar ku.. berada di samping mu bukan hal yang mudah,kau tau.. kau begitu mudah memperhatikan orang lain dibandingkan aku.. aku begitu gamblang menunjukkan "rasa" di awal perkenalan kita.. yang kudapat,aku hanya merasa di "manfaatkan".. ah,lucu,kau tak ingat.. ayolah.. kau menghubungi ku jika hanya membutuhkan sesuatu.. kurasa aku bodoh karena memutuskan bertahan dan terus berjuang.. kau krang peka kak,trust me..

2 tahun bersama,kita tak sedang mengerti menjalani hubungan apa.. aku menyukai mu,dan kurasa kau pun begitu.. sederhana.. kau tak pernah menyatakan "suka" padaku secara terang.. ah.. aku lupa,kau memang seperti itu.. sudahlah,, ini jalan yang kupilih dan mencoba untuk terus berlari.. ()
Read More

luka senior

hahah.. lucu juga kau dek..
kami mendidikmu menjadi orang yang kuat,kau bilang kami pengerat..
kami menyuruh mu menundukkan kepala saat kami menasehati,kau bilang kami gila hormat..
kami ajak kau minum kopi di gelas yang sama,kau meneriaki kami bangsat di jalanan..

ahhh.. lucu juga kau dek..
kami tak peduli,kau bilang kami iri..
kami mendengar,kau bilang kami banci..

ahhh.. brengsek juga kau dek..

kau tak mau tahu jurus lama mendidik,jurus yang diturunkan dari jaman ke jaman.. akibatnya,kau menangis di depan tv menonton sinetron tentang cinta.. dan lupa arti perjuangan..
sementara kami,harus turun di jalan dengan tulang belakang yang semakin ringkih..

bangsat kau deekkkkk...

-6 maret 14-
Read More

27 January 2014

Jepret..

Kmaren lagi seneng banget jepret2 sana sini.. pi gak tau kenapa skarang lagi males.. haha,brasa kaya' abege yang labit setengah mati.. yakk,sbelum ilang mending d posting aja kali yeee.....























































































































Read More